Berikut Daftar Kerajaan Islam di Indonesia Yang Pertama Hingga Terakhir - Part 1

Daftar Isi
Kali ini diguditu.com akan membahas kerajaan yang bercorak Islam yang ada di Indonesia. Adapun tujuan dari pelajaran ini adalah:

Tujuan pembelajaran:

  • Menjelaskan dan menyajikan peninggalan sejarah Kerajaan/Kesultanan Islam yang ada di Indonesia.
  • Menjelaskan pengaruh Kerajaan/Kesultanan Islam terhadap kehidupan masyarakat di Indonesia.
Indonesia merupakan negara yang mayoritas penduduknya beragama Islam yaitu sebesar 87%, dan merupakan negara dengan penduduk Islam terbanyak di dunia. Apakah Indonesia merupakan negara Islam? Indonesia merupakan negara yang berlandaskan Pancasila.

Pancasila merupakan dasar negara yang dapat menjembatani seluruh agama dan keyakinan di Indonesia karena Indonesia memiliki banyak Agama, keyakinan, suku bangsa, bahasa dan lain-lain. Contohnya adalah kebebasan beragama dan menjalankan aktivitas keagamaan sudah dijamin dengan sila ke-1.

Oleh karena itu kita layak berbangga diri dengan adanya Pancasila yang dapat mempersatukan bangsa Indonesia. Sekarang saatnya kita membahas perkembangan Kesultanan Islam yang ada di Indonesia. Berikut beberapa kerajaan Islam yang ada di Indonesia:

1. Kesultanan Perlak

Berikut profil singkat Kerajaan Perlak
  • Berdiri: 840 - 1292 M
  • Lokasi: Peureulak / Perlak
  • Kabupaten: Aceh Timur
  • Provinsi: Aceh
  • Sultan Pertama: Sultan Alaiddin Syed Maulana Abdul Aziz Shah
  • Bukti Sejarah: Hikayat Aceh, Monisa (Monumen Islam Nusantara Aceh)

Awal Mula Kesultanan

Kesultanan Perlak atau Peureulak disebut juga dengan Kesultanan Perlak. Kesultanan Perlak terletak di Aceh Timur - Provinsi Aceh. Nama Perlak berasal dari nama Kayu Perlak, kayu ini sangat baik untuk bahan pembuatan kapal laut. Daerah Perlak merupakan penghasil Kayu Perlak terbaik di Aceh.

Makam sultan Perlak | Kompas.com

Perlak juga merupakan tempat strategis untuk dijadikan pusat perdagangan karena berada di lintas Selat Malaka. Perlak merupakan pelabuhan tempat berlabuhnya kapal dari Arab dan Persia. Islam masuk ke Indonesia pun dibawa oleh para pedagang dari Arab, Persia, Yaman, dan Gujarat (India).

Sultan pertama di Kesultanan Perlak yaitu Sultan Alaiddin Syed Maulana Abdul Aziz Shah, ia mendirikan Kerajaan Perlak pada tahun 840 M. Ibu kota Kesultanan Perlak berada di Bandar Perlak, namun seiring waktu Bandar Perlak diubah menjadi Bandar Khalifah.

Puncak Kesultanan

Puncak kejayaan Samudera Pasai ketika dipimpin oleh Sultan Makhmud Alaiddin Malik Muhammad Amin Shah II Johan Berdaulat memiliki hubungan baik dengan Kerajaan Malaka yang dipimpin oleh Sultan Muhammad Shah (Parameswara).

Hubungan ini diikat oleh pernikahan Putri Ratna Kamala putrinya. Selain daripada itu Sultan Makhmud Alaiddin Malik Muhammad Amin Shah II Johan Berdaulat juga menikahkan Putri Ganggang dengan Sultan Samudera Pasai - Al Malik Al Saleh.

Kemunduran Kesultanan

Samudera Pasai mulai beralih kekuasaan pada masa pemerintahan Sultan Alaiddin Malik Abdul Aziz Johan Berdaulat meninggal pada tahun 1292. Perlak disatukan dengan Kesultanan Samudera Pasai dibawah pemerintahan Sultan Muhammad malik Al Zahir putra Al malik Al Saleh.

Nama-nama Sultan Kesultanan Perlak

Berikut nama-nama Sultan di Kesultanan Perlak:
  • Sultan Alaiddin Syed Maulana Abdul Aziz Shah (840 - 864)
  • Sultan Alaiddin Syed Maulana Abdul Rahim Shah (864 - 888)
  • Sultan Alaiddin Syed Maulana Abbas Shah (888 - 913)
  • Sultan Alaiddin Syed Maulana Ali Mughat Shah (915 - 918)
  • Sultan Makhdum Alaiddin Malik Abdul Kadir Shah Johan Berdaulat (928 - 932)
  • Sultan Makhdum Alaiddin Malik Muhammad Amin Shah Johan Berdaulat (932 - 956)
  • Sultan Makhdum Alaiddin Abdul Malik Shah Johan Berdaulat (956 - 983)
  • Sultan Makhdum Alaiddin Malik Ibrahim Shah Johan Berdaulat (986 - 1023)
  • Sultan Makhdum Alaiddin Malik Mahmud Shah Johan Berdaulat (1023 - 1059)
  • Sultan Makhdum Alaiddin Malik Mansur Shah Johan Berdaulat (1059 - 1078)
  • Sultan Makhdum Alaiddin Malik Abdullah Shah Johan Berdaulat (1078 - 1109)
  • Sultan Makhdum Alaiddin Malik Ahmad Shah Johan Berdaulat (1109 - 1135)
  • Sultan Makhdum Alaiddin Mail Mahmud Shah Johan Berdaulat (1135 - 1160)
  • Sultan Makhdum Alaiddin Malik Usman Shah Johan Berdaulat (1160 - 1173)
  • Sultan Makhdum Alaiddin Malik Muhammad Shah Johan Berdaulat (1173 - 1200)
  • Sultan Makhdum Alaiddin Abdul Jalil Shah Johan Berdaulat (1200 - 1230)
  • Sultan Makhdum Alaiddin Malik Muhammad Amin Shah II Johan Berdaulat (1230 -1267)
  • Sultan Makhdum Alaiddin Malik Abdul Aziz Johan Berdaulat (1267 - 1292)

2. Kesultanan Samudra Pasai

Berikut profil singkat Kerajaan Samudera Pasai:
  • Berdiri: 1267 - 1517
  • Lokasi: Aceh Utara
  • Kabupaten: Aceh Utara
  • Provinsi: Aceh
  • Sultan Pertama: Marah Silu (Sultan Malik As Saleh)
  • Bukti Sejarah: Hikayat Raja-Raja Pasai, Catatan Marco Polo

Awal Mula Kesultanan

Kerajaan Samudra Pasai berdiri sekitar abad ke-13 M. Kerajaan Samudra Pasai merupakan kerajaan Islam kedua di Indonesia setelah . Kerajaan Samudra Pasai terletak di Aceh Utara (Lhokseumawe). Keberadaan kerajaan ini didasarkan oleh keterangan Marco Polo dari Italia yang menyatakan di daerah Peureulak (Aceh) terdapat kerajaan Islam.

Makam Sultan Malik as-Saleh | Mapesa

Raja pertama Kerajaan Samudra Pasai adalah Sultan Malik As-Saleh. la digantikan oleh putranya yang bernama Sultan Malik Tahir I (Sultan Muhammad). Sultan Muhammad digantikan oleh Sultan Malik At-Tahir II (Sultan Ahmad).

Pada masa pemerintahannya, Kerajaan Samudra Pasai menjadi pusat perdagangan dan pelayaran yang ramai didatangi berbagai bangsa. Sultan Ahmad digantikan oleh Sultan Malik At-Tahir III (Sultan Zaenal Abidin).

Puncak Kejayaan

Puncak Kesultanan Samudera Pasai saat dipimpin oleh Sultan Zainal al Abidin Malik az-Zahir. Kesultanan Samudera Pasai menguasai perdagangan di Malaka dan memiliki hubungan baik dengan kerajaan Arab, Persia, dan Maroko.

Keberadaan Kerajaan Samudra Pasai diperkuat dengan catatan Ibnu Batutah, seorang sejarawan dari Maroko. Ibnu Batutah menjelaskan bahwa Kerajaan Samudra Pasai menjadi pusat belajar agama Islam. Kerajaan Samudra Pasai mengalami kemunduran pada abad ke-15 M karena kalah bersaing dengan Kerajaan Malaka.

Kemunduran Kesultanan

Pada masa pemerintahan Sultan Zainal Abidin, Kerajaan Samudra Pasai diserang oleh Kerajaan Majapahit. Serangan ini dilakukan karena Kerajaan Majapahit tidak suka dengan kemajuan Kerajaan Samudra Pasai. Selain daripada itu kerajaan Majapahit bercita-cita menguasai Nusantara.

Awal mula kemunduran yaitu akibat adanya perselisihan yang menyebabkan perang saudara. Perang saudara ini menyebabkan pemberontakan di wilayah kesultanan. Samudera Pasai meminta kerajaan Malaka untuk membantunya akan tetapi kerajaan Malaka tidak berdaya akibat dikuasai oleh Portugis pada tahun 1511.

Samudera Pasai pun akhirnya diserang oleh pasukan Portugis sehingga jatuh di bawah kekuasaannya pada tahun 1521. Portugis menguasai wilayah Samudera Pasai, selat Malaka, dan wilayah Malaysia.

Sultan Samudera Pasai

Berikut beberapa sultan yang menjabat di Kesultanan Samudera Pasai:
  • Sultan Malik as-Saleh (Meurah Silu) (1267 - 1297)
  • Sultan Al Malik azh Zhahir I / Muhammad I (1297 - 1326)
  • Sultan Ahmad I (1326 - 133...)
  • Sultan Al Malik azh Zhahir II (133... - 1349)
  • Sultan Zainal Abidin I (1349 - 1406)
  • Sultan Malikah Nahrasiyah (1406 - 1428)
  • Sultan Zainal Abidin II (1428 - 1438)
  • Sultan Shalahuddin (1438 - 1462)
  • Sultan Ahmad II (1462 - 1464)
  • Sultan Abu Zaid Ahmad III (1464 - 1466)
  • Sultan Ahmad IV (1466 - 1466)
  • Sultan Mahmud (1466 - 1466)
  • Sultan Zainal Abidin III (1468 - 1474)
  • Sultan Muhammad Syah II (1474 - 1495)
  • Sultan Al - Kamil (1495 - 1495)
  • Sultan Abdullah (1495 - 1506)
  • Sultan Muhammad Syah III (1506 - 1507)
  • Sultan Abdullah (1507 - 1509)
  • Sultan Ahmad V (1509 - 1514)
  • Sultan Zainal Abidin IV (1514 - 1517)
Berikut pembahasan materi selanjutnya:

Posting Komentar