Perkembangan Sejarah Kerajaan Hindu Yang Ada di Indonesia - Part 1
Daftar Isi
Tujuan pembelajaran:
- Menjelaskan dan menyajikan peninggalan sejarah Kerajaan Hindu yang ada di Indonesia.
- Menjelaskan tokoh-tokoh sejarah pada masa kerajaan Hindu.
- Menjelaskan pengaruh kerajaan Hindu terhadap kehidupan di Indonesia.
Agama Pertama di Indonesia
Tahukah kalian bahwa agama yang pertama kali masuk ke Indonesia? Hindu merupakan agama pertama yang masuk ke wilayah Indonesia. Perkembangannya sangat pesat, khususnya di Pulau Bali. Sampai saat ini Pulau Bali merupakan pulau yang jumlah penduduknya paling banyak menganut Agama Hindu.Agama Terbesar Ketiga
Agama Hindu merupakan agama ketiga terbesar di dunia, jumlah pemeluknya mencapai 1 miliar orang. Agama yang paling besar penganutnya adalah Kristen sebanyak 2,3 miliar orang penganut, kemudian urutan kedua yaitu Islam sebanyak 1,6 miliar orang pengikut.![]() |
Candi Prambanan | Injourney.id |
Masuk Ke Indonesia
Agama Hindu masuk ke wilayah Indonesia sekitar abad ke-4. Saat itu, wilayah Indonesia menjadi pusat perdagangan rempah-rempah yang ramai didatangi oleh pedagang dari berbagai bangsa di dunia.Pembawa Agama Hindu
Agama Hindu dibawa oleh para pendeta Brahmana dan pedagang yang berasal dari India. Berkembangnya agama Hindu di Indonesia ditandai dengan munculnya kerajaan-kerajaan Hindu. Pada umumnya kerajaan hindu berada di pusat-pusat perdagangan lintas negara.Mari kita membahas kerajaan Hindu yang ada di Indonesia sesuai dengan urutannya:
1. Kerajaan Kutai
- Berdiri: Abad ke-4 Masehi
- Lokasi: Sungai Mahakam - Muara Kaman
- Kabupaten: Kutai Kartanegara
- Provinsi: Kalimantan Timur
- Raja Pertama: Kudungga
- Bukti Sejarah: Prasasti Mulawarman
Awal Mula Kerajaan
Kerajaan Kutai didirikan oleh Kudungga, kemudian kerajaan diwariskan kepada Aswawarman. Aswawarman merupakan anak kandung dari Kudungga. Aswawarman digantikan oleh anaknya, yaitu Mulawarman.Puncak Kejayaan
Mulawarman merupakan raja yang cerdas dan mampu membangun kerajaannya dengan baik. Pada masa pemerintahan Mulawarman, Kerajaan Kutai mencapai puncak masa kejayaannya. Kerajaan Kutai sangat terkenal di manca negara, salah satunya di India.
Bukti sejarah Kerajaan Kutai diketahui dari Prasasti Mulawarman yang berbentuk yupa. Yupa adalah prasasti berbentuk tugu atau tiang batu yang dipahat. Tulisan Yang dipahat pada Prasasti Mulawarman menggunakan aksara Pallawa dalam bahasa Sansekerta.
Pada Prasasti Mulawarman dituliskan kisah kedermawanan dan kearifan Raja Mulawarman yang menyedekahkan 20.000 ekor sapi kepada kaum Brahmana.
Bahasa Sansekerta merupakan bahasa Indo-Eropa yang paling tua. Arti dari Sansekerta adalah sempurna. Bahasa Sansekerta merupakan bahasa klasik di India yang biasa digunakan oleh para pemuka Agama Hindu.
Purnawarman pernah membangun saluran air dengan cara melakukan penggalian Sungai Gomati (sekarang wilayah Bekasi). Tujuannya adalah untuk pengairan lahan pertanian dan mencegah banjir. Setelah penggalian selesai, Raja Purnawarman menyedekahkan 1.000 ekor sapi kepada kaum Brahmana sebagai bentuk rasa syukur.
Keberadaan Kerajaan Tarumanegara dapat diketahui melalui peninggalan sejarahnya yang berupa prasasti. Prasasti-prasasti yang menceritakan masa Kerajaan Tarumanegara adalah sebagai berikut:
Prasasti adalah benda, piagam, atau dokumen peninggalan zaman dahulu yang menandai berakhirnya zaman prasejarah (zaman sebelum mengenal tulisan). Di dalam prasasti terdapat tulisan yang berisi berbagai informasi penting.
Sanjaya berhasil meluaskan wilayahnya hingga wilayah Jawa Barat, Jawa Timur, dari Bali. Sanjaya digantikan oleh putranya yang bernama Pancapana Rakai Panangkaran. Setelah masa pemerintahan Rakai Panangkaran, Kerajaan Mataram Hindu dipecah menjadi dua, yaitu kerajaan yang dipimpin oleh Dinasti Sanjaya (beragama Hindu) dan Dinasti Syailendra (beragama Buddha).
Prasasti tersebut bertuliskan huruf Pallawa dalam bahasa Sansekerta. Selain prasasti, Kerajaan Mataram Hindu juga meninggalkan peninggalan sejarah berupa ratusan candi yang terdapat dari kompleks Candi Prambanan.
Candi-candi yang ada di kompleks Candi Prambanan antara lain sebagai berikut:
Berikut contoh-contoh candi peninggalan Kerajaan Mataram Hindu yang telah dipugar:
Candi Siwa dipugar pada tahun 1902-1951
Candi Brahma dipugar pada tahun 1977-1986
Candi Wisnu dipugar pada tahun 1982-1991
Candi Wahana, Candi Kelir, dan Candi Patok dipugar pada tahun 1992—1993
Kompleks Candi Prambanan pertama kali ditemukan pada tahun 1733 oleh C.A. Lons (seorang berkebangsaan Belanda). Pada saat ditemukan, bentuk candi-candi yang ada di Kompleks Candi Prambanan tidak seperti sekarang, melainkan masih berupa reruntuhan.
Bukti sejarah Kerajaan Kutai diketahui dari Prasasti Mulawarman yang berbentuk yupa. Yupa adalah prasasti berbentuk tugu atau tiang batu yang dipahat. Tulisan Yang dipahat pada Prasasti Mulawarman menggunakan aksara Pallawa dalam bahasa Sansekerta.
![]() |
Kura-kura Emas Kerajaan Kutai | goodnewsfromindonesia.id |
Aksara Pallawa atau Pallava adalah sebuah aksara yang berasal dari India bagian Selatan. Nama Pallava ini merupakan nama dari Dinasti Pallawa di India Selatan pada abad ke-4.
Pada Prasasti Mulawarman dituliskan kisah kedermawanan dan kearifan Raja Mulawarman yang menyedekahkan 20.000 ekor sapi kepada kaum Brahmana.
Bahasa Sansekerta merupakan bahasa Indo-Eropa yang paling tua. Arti dari Sansekerta adalah sempurna. Bahasa Sansekerta merupakan bahasa klasik di India yang biasa digunakan oleh para pemuka Agama Hindu.
Kemunduran Kerajaan
Kerajaan Kutai berakhir saat Raja Kutai yang bernama Maharaja Dharma Setia tewas dalam peperangan di tangan Raja Kutai Kartanegara ke-13, Aji Pangeran Anum Panji Mendapa. Perlu diingat bahwa Kutai ini (Kutai Martadipura) berbeda dengan Kerajaan Kutai Kartanegara yang ibukotanya pertama kali berada di Kutai Lama (Tanjung Kute).Peninggalan Kerajaan
Berikut beberapa peninggalan sejarah Kerajaan Kutai:- Prasasti Yupa
- Ketopong Sultan (mahkota emas)
- Kalung Ciwa
- Kalung Uncal
- Kura-kura Emas
- Tali Juwita
2. Kerajaan Tarumanegara
- Berdiri: Abad ke-4 Masehi
- Lokasi: Muara Sungai Citarum
- Kabupaten: Kabupaten & Kota Bekasi
- Provinsi: Jawa Barat
- Raja Pertama: Jayasingawarman
- Bukti Sejarah: Prasasti Ciaruteun
Awal Mula Kerajaan
Kerajaan Tarumanegara merupakan kerajaan Hindu tertua di Pulau Jawa yang pernah berkuasa sekitar abad ke-4 M hingga abad ke-7 M. Raja pertamanya adalah Jayasingawarman. Jayasingawarman digantikan oleh putranya, yaitu Dharmayawarman. Dharmayawarman kemudian digantikan pula oleh putranya, yaitu Purnawarman.Puncak Kejayaan
Kerajaan Tarumanegara mencapai puncak kejayaannya pada masa pemerintahan Purnawarman. Purnawarman merupakan raja yang hebat dan kuat. Pada masa pemerintahannya, rakyat hidup aman dan makmur.![]() |
Prasasti Ciaruteun | Kompas.com |
Candi merupakan bangunan keagamaan, tempat ibadah, atau bangunan kerajaan peninggalan purbakala yang berasal dari peradaban Hindu dan Budha. Biasanya terbuat dari Batu Alam atau Bata Merah.
Purnawarman pernah membangun saluran air dengan cara melakukan penggalian Sungai Gomati (sekarang wilayah Bekasi). Tujuannya adalah untuk pengairan lahan pertanian dan mencegah banjir. Setelah penggalian selesai, Raja Purnawarman menyedekahkan 1.000 ekor sapi kepada kaum Brahmana sebagai bentuk rasa syukur.
Keruntuhan Kerajaan
Linggawarman merupakan raja terakhir dari Kerajaan Tarumanegara. Beliau tidak memiliki anak laki-laki sehingga tahta kerajaan jatuh ke tangan menantunya yang berasal dari Kerajaan Sunda, yaitu Tarusbawa. Oleh karena itu, berakhirnya Kerajaan Tarumanegara adalah karena wilayahnya menjadi bagian dari Kerajaan Sunda.Keberadaan Kerajaan Tarumanegara dapat diketahui melalui peninggalan sejarahnya yang berupa prasasti. Prasasti-prasasti yang menceritakan masa Kerajaan Tarumanegara adalah sebagai berikut:
- Prasasti Ciaruteun ditemukan di tepi Sungai Ciaruteun, dekat muara Sungai Cisadane, Bogor Prasasti Tugu ditemukan di Desa Tugu, Cilincing, Provinsi DKI Jakarta.
- Prasasti Kebon Kopi ditemukan di Kampung Muara Hilir, Cibungbulang, Bogor.
- Prasasti Jambu ditemukan di perkebunan jambu di Bukit Koleangkak, Bogor.
- Prasasti Lebak ditemukan di Kampung Lebak, Provinsi Banten.
3. Kerajaan Kalingga (Holing)
- Berdiri: Abad ke-6 Masehi
- Lokasi: Pesisir Utara
- Kabupaten: Jepara & Pekalongan
- Provinsi: Jawa Tengah
- Raja Pertama: Prabu Wasumurti
- Bukti Sejarah: Prasasti Rahtawun
Awal Mula Kerajaan
Kerajaan Kalingga didirikan oleh Prabu Wasumurti sekitar abad ke-6 M. Wilayah Kerajaan Kalingga terletak di wilayah utara pesisir utara Jawa Tengah. Prabu Wasumurti memberikan tahta kerajaan kepada Wasugeni.Prasasti adalah benda, piagam, atau dokumen peninggalan zaman dahulu yang menandai berakhirnya zaman prasejarah (zaman sebelum mengenal tulisan). Di dalam prasasti terdapat tulisan yang berisi berbagai informasi penting.
![]() |
Prasasti Tukmas | dailysports.id |
Kemudian kerajaan dilanjutkan oleh Wasudewa, Wasukawi, Prabu Kiratasingha, Prabu Kartikeyasingha. Kerajaan Kalingga banyak melakukan perdagangan dengan pihak luar, salah satunya para pedagang Tiongkok. Musafir dari Tiongkok yang pernah singgah menyebutnya sebagai Kerajaan Holing.
Puncak Kejayaan
Puncak kejayaan kerajaan Kalingga saat dipimpin oleh Ratu Sima. Ratu Sima juga salah satu bentuk demokrasi dalam kepemimpinan, dimana Ratu Sima merupakan perempuan pertama yang memimpin kerajaan.Keruntuhan Kerajaan
Setelah Ratu Sima tidak lagi berkuasa, keberadaan Kerajaan Kalingga tidak terdengar lagi keberadaannya. Peninggalan sejarah Kerajaan Kalingga yaitu:- Prasasti Rahtawun
- Prasasti Sojomerto
- Prasasti Tukmas
- Candi Angin
- Candi Bubrah
- Situs Puncak Songolikur
- Berita dari Tiongkok (Catatan Dinasti Tang)
4. Kerajaan Mataram Hindu (Medang)
- Berdiri: Abad ke-8 Masehi
- Lokasi: Kedu sampai Prambanan
- Kabupaten: Jepara & Pekalongan
- Provinsi: Jawa Tengah
- Raja Pertama: Sanna
- Bukti Sejarah: Candi Siwa
Awal Mula Kerajaan
Kerajaan Mataram Hindu yang berdiri sejak Sekitar abad ke-8 M terletak di Jawa Tengah. Raja pertama Kerajaan Mataram Hindu adalah Sanna, lalu digantikan oleh putranya, yakni Sanjaya. Saat memerintah, Sanjaya menamakan dirinya sebagai Rakai Mataram, artinya berkuasa di daerah Mataram.Sanjaya berhasil meluaskan wilayahnya hingga wilayah Jawa Barat, Jawa Timur, dari Bali. Sanjaya digantikan oleh putranya yang bernama Pancapana Rakai Panangkaran. Setelah masa pemerintahan Rakai Panangkaran, Kerajaan Mataram Hindu dipecah menjadi dua, yaitu kerajaan yang dipimpin oleh Dinasti Sanjaya (beragama Hindu) dan Dinasti Syailendra (beragama Buddha).
![]() |
Kompleks Canti Prambanan | Detik.com |
Kedua kerajaan tersebut dipersatukan kembali melalui pernikahan antara Rakai Pikatan (Dinasti Sanjaya) dan Pramudya Wardhani (Dinasti Syailendra). Kerajaan Mataram Hindu diketahui keberadaannya dari prasasti yang ditemukan di Desa Canggal, Kedu, Jawa Tengah.
Prasasti tersebut bertuliskan huruf Pallawa dalam bahasa Sansekerta. Selain prasasti, Kerajaan Mataram Hindu juga meninggalkan peninggalan sejarah berupa ratusan candi yang terdapat dari kompleks Candi Prambanan.
Candi-candi yang ada di kompleks Candi Prambanan antara lain sebagai berikut:
- Tiga Candi Trimurti, yaitu Candi Siwa, Candi Wisnu, dan Candi Brahmana
- Tiga Candi Wahana, yaitu Candi Garuda, Candi Nandi, dan Candi Angsa
- Dua Candi Apit
- Empat Candi Kelir
- Empat Candi Patok
- A24 Candi Perwara
Berikut contoh-contoh candi peninggalan Kerajaan Mataram Hindu yang telah dipugar:
Candi Siwa dipugar pada tahun 1902-1951
Candi Brahma dipugar pada tahun 1977-1986
Candi Wisnu dipugar pada tahun 1982-1991
Candi Wahana, Candi Kelir, dan Candi Patok dipugar pada tahun 1992—1993
Kompleks Candi Prambanan pertama kali ditemukan pada tahun 1733 oleh C.A. Lons (seorang berkebangsaan Belanda). Pada saat ditemukan, bentuk candi-candi yang ada di Kompleks Candi Prambanan tidak seperti sekarang, melainkan masih berupa reruntuhan.
Posting Komentar