8 Penyimpangan Anak dan Faktor-faktor Penyebabnya
Table of Contents
Beberapa hari yang lalu penulis membaca tulisan Ayah Edy di FB yang membahas mengenai kondisi masyarakat Indonesia, dengan judul “Mengapa Potret Lalu Lintas Negeri Kita Jadinya Seperti Ini?”. Setelah dibaca dan direnungi memang Judulnya sederhana tapi maknanya luar biasa.
Foto: Pelanggaran Lalu Lintas, (www.yustisi.com)
Permasalahan masyarakat yang selama ini Kita ketahui, salah satunya akibat pola didik yang kurang tepat ditanamkan secara turun-temurun. Tidak dapat dipungkiri, masa kemerdekaan Indonesia belum melewati masa penjajahan. Sehingga sebagian orang pola didiknya belum dewasa dan masih terbelenggu dengan idealisme.
Setelah membaca tulisan tersebut, penulis merasa sedih juga karena setelah dipikir-pikir ada beberapa tindakan yang tidak selayaknya dilakukan kepada anak. Mengingat tulisan Ayah Edy ini sangat penting, alangkah baiknya penulis tulis ulang dan dirangkum dalam point-point sebagai berikut.
- Lalu Lintas Tidak Tertib, hal ini terjadi karena sejak dini anak-anak diajarkan menjadi orang yang lebih cepat bukan menjadi orang yang sabar, menjadi orang yang terdepan bukan menjadi orang yang mampu menghargai.
- Sikap terburu-buru, karena sejak anak-anak baik di rumah maupun di sekolah setiap hari diburu dengan waktu, diberikan target untuk lebih cepat dan gesit. Bukan diajarkan manajemen waktu dan dibuat lebih sabar dan peduli.
- Korupsi, ini dia nich orang tua yang “MATRE” sejak dini akan didik untuk berpenghasilan tinggi dan hidup dalam kemewahan bukan diajarkan hidup sederhana dan menghargai setiap usaha. Bahkan saat ini terdapat istilah BPJS “Budget Pas-pasan Jiwa Sosialita“.
- Kolusi, hal ini terjadi karena sejak kecil di rumah dan di sekolah dituntut untuk pintar bukan menjadi jujur dan bangga pada kejujuran.
- Egois – mudah marah – merasa diri paling benar, hal ini terjadi karena sejak kecil baik di rumah maupun di sekolah mereka sering dimarahi dan diberi tekanan bukan diberi pengertian dan kasih sayang.
- Rendah toleransi, hal ini terjadi karena sejak dini anak-anak didik untuk berkompetisi untuk menjadi yang terbaik bukan tolong – menolong dan bekerjasama untuk membantu yang lemah.
- Keras kepala, hal ini terjadi karena sejak kecil mereka terbiasa di kritik bukan di perhatikan dan didengarkan segala keluhan & permasalahannya.
- Mencari jalan pintas seperti mengemis, hal ini terjadi karena sejak kecil anak-anak selalu disalahkan dan diberitahu tentang kelemahan-kelemahannya saja bukan diberitahu tentang kelebihan-kelebihannya.
Berdasarkan point-point diatas, jelaslah peran orang tua sangat penting untuk merubah generasi Bangsa Indonesia. Penulis berbicara seperi ini bukan berarti melemahkan para orang tua di Indonesia, namun presentase orang yang berhasil dengan orang biasa-biasa masih jauh jaraknya.
Penulis sendiri mungkin bagian dari orang tua yang perlu belajar banyak untuk membentuk anak-anak penulis agar lebih bertanggung jawab dan menjadi agen perubahan. Ini saatnya dimulai dari rumah, karena apabila Kita hanya mengandalkan Pemerintah dan sekolah seperti Kita ketahui, sistem dan metodenya selalu berubah.
Mari perkuat keutuhan keluarga Kita, perkuat Agama, perkuat ekonomi, perkuat wawasan untuk menciptakan generasi yang lebih baik.
Posting Komentar