Belajar Efektif dan Menyenangkan Menggunakan Metode WBT
Table of Contents
![]() |
Mengajar asik | Pexels.com |
Kembali kepada metode WBT yang diterapkan di Australia ini, berdasarkan video tersebut menunjukan bahwa kegiatan belajar-mengajar cukup efektif untuk membangun iklim dan minat belajar siswa. Terlihat dari antusiasme guru dan siswa dalam membahas materi pelajaran. Mari kita pelajari bersama WBT tersebut.
Terdapat tiga tahap untuk membangun keterlibatan siswa dengan menggunakan metode WBT:
1. Mengambil Perhatian Siswa (Attention)
Seperti pada pembahasan sebelumnya "Mengenal WBT", untuk mendapatkan perhatian siswa guru dapat memulai kelas dengan menyapa siswa. Guru menyapa: Selamat Pagi Class! siswa wajib menjawab: Yess.
Guru menyapa siswa dengan antusias, pastikan siswa kompak menjawab sapaan dari guru. Apabila masih loyo atau belum kompak, guru dapat mengulanginya sampai seluruh siswa kompak menjawab "Yess".
Guru menyapa siswa dengan antusias, pastikan siswa kompak menjawab sapaan dari guru. Apabila masih loyo atau belum kompak, guru dapat mengulanginya sampai seluruh siswa kompak menjawab "Yess".
2. Mengulang Kata-Kata (Mirror Words)
Guru menjelaskan materi pelajaran tidak melebihi 30 menit, kemudian guru dapat menempelkan poin-poin penting dari pelajaran yang telah disampaikan di papan tulis dengan menggunakan kertas (Post it), apabila tidak menggunakan kertas guru dapat menulis di papan tulis poin-poin penting tersebut.
Saatnya guru memilih perwakilan siswa untuk mengulang pelajaran dan mewakili dirinya (menjadi guru di depan kelas) untuk mengulang pokok bahasan dari poin-poin yang telah ditempelkan/ditulis di papan tulis tadi. Siswa yang lain wajib mengulangi materi yang disampaikan oleh siswa tadi.
Apabila dalam kelas terdapat siswa tuna rungu, maka siswa perwakilan tadi dapat menjelaskan materi pelajaran dengan gerakan tangan, mimik, dan gestur tubuh. Sehingga siswa yang tuna rungu tersebut dapat mengikuti pelajaran seperti siswa lainnya.
Saatnya guru memilih perwakilan siswa untuk mengulang pelajaran dan mewakili dirinya (menjadi guru di depan kelas) untuk mengulang pokok bahasan dari poin-poin yang telah ditempelkan/ditulis di papan tulis tadi. Siswa yang lain wajib mengulangi materi yang disampaikan oleh siswa tadi.
![]() |
Metode belajar WBT |
Apabila dalam kelas terdapat siswa tuna rungu, maka siswa perwakilan tadi dapat menjelaskan materi pelajaran dengan gerakan tangan, mimik, dan gestur tubuh. Sehingga siswa yang tuna rungu tersebut dapat mengikuti pelajaran seperti siswa lainnya.
3. Mengajar (Teach, Okay)
Pada tahap ini setiap siswa dipasang-pasangkan untuk saling mengajari materi pelajaran. Seluruh siswa akan bergantian untuk menjelaskan materi pelajaran yang telah didapatkannya. Kondisikan situasi kelas kondusif dan tidak banyak bercanda.
Setelah selesai kegiatan "Teach, Okay" maka siswa dapat dikondisikan seperti semula. Guru dapat mengumpulkan siswa untuk menutup dan menyimpulkan kegiatan belajar-mengajar.
Langkah-langkah diatas hanya sebagian dari beribu metode WBT yang sesuai dengan situasi dan kondisi siswa. Faktor keberhasilan ini tidak semata-mata hanya dari faktor metode mengajar, guru, dan siswa melainkan sarana dan fasilitas harus mendukung. Selamat mempraktekan!
Setelah selesai kegiatan "Teach, Okay" maka siswa dapat dikondisikan seperti semula. Guru dapat mengumpulkan siswa untuk menutup dan menyimpulkan kegiatan belajar-mengajar.
Langkah-langkah diatas hanya sebagian dari beribu metode WBT yang sesuai dengan situasi dan kondisi siswa. Faktor keberhasilan ini tidak semata-mata hanya dari faktor metode mengajar, guru, dan siswa melainkan sarana dan fasilitas harus mendukung. Selamat mempraktekan!
Posting Komentar