Maraton Paku Untuk Memecahkan Kejenuhan Siswa Dalam Belajar
Halo teman-teman Diguditu.com kali ini kita akan membahas mengenai Ice Breaking yang menyenangkan. Ice Breaking ini dapat diterapkan oleh para guru saat proses belajar mengajar.
Ice Breaking itu sendiri merupakan langkah-langkah yang dilakukan oleh guru untuk mencairkan suasana saat proses pembelajaran sudah tidak kondusif. Banyak sekali manfaat dari Ice Breaking tersebut diantaranya adalah dari lelah menjadi semangat, dari jenuh menjadi antusias, dari tidak fokus menjadi fokus.
![]() |
Ilustrasi menancapkan paku | Pexels.com |
Bapak dan Ibu guru dapat memilih Ice Breaking yang sesuai kapanpun dan dimanapun jika proses pembelajaran sudah tidak kondusif. Pilihlah permainan yang tepat dari ringan hingga sulit. Guru dapat memilih media atau alat-alat yang tersedia di lingkungan sekolah maupun rumah.
Salah satu alat yang dapat digunakan oleh guru adalah perkakas tukang. Perkakas tersebut adalah Paku, Palu, dan Kayu. Ketiga alat ini digunakan layaknya tukang namun kali ini dapat dimanfaatkan oleh guru sebagai Ice Breaking.
Ice Breaking (permainan) ini dinamakan “Maraton Paku” yaitu kompetisi menancapkan paku di kayu dengan menggunakan palu. Kompetisi ini dapat diikuti oleh dua kelompok siswa yang saling beradu kecepatan, ketepatan, dan kekuatan memukul paku.
Bahan-bahan yang perlu disiapkan oleh guru adalah:
- 2 palu kecil
- 2 paku dengan panjang 4 inci atau 10 cm
- 1 balok kayu dengan ukuran panjang 30 cm, lebar 10 cm, tebal 5 cm
Guru menyiapkan perkakas yang akan dijadikan alat kompetisi:
- Guru menancapkan ujung paku ke kayu. Paku satu dengan paku lain berjarak 15 cm
- Tempatkan kayu yang sudah ada paku tersebut di ujung kelas
- Siapkan palu kecil di samping kayu, sisi sebelah kanan untuk kelompok A dan sisi sebelah kiri untuk kelompok B
Guru membuat aturan permainan agar permainan ini berjalan lancar dan adil:
- Kelompok A dan B dibuat 2 banjar, masing-masing anggotanya berderet di belakang
- Rentangkan tangan masing-masing kelompok ke samping, jangan sampai ada yang bersentuhan
Guru memberikan penjelasan permainan Maraton Paku kepada seluruh peserta:
- Jarak paku dengan kelompok sejauh 5-10 meter
- Tetapkan garis pembatas kelompok saat mulai bermain
- Orang terdepan di kelompok akan berlari ke arah paku, disusul oleh anggota yang lain dan terus berlanjut hingga selesai
- Jika sudah sampai di depan paku, anggota kelompok akan mengambil palu
- Palu tersebut dipukulkan ke paku yang sudah tertancap di kayu
- Masing-masing anggota kelompok akan memukul 1 kali paku tersebut, hal ini dilakukan berulang hingga selesai
- Setelah memukul paku tersebut, palunya disimpan di sampingnya
- Anggota kelompok tersebut akan berlari ke arah kelompoknya masing-masing dengan menempati posisi paling belakang. Berurut yang depan ke belakang, sebaliknya yang belakang akan bergeser semakin ke depan
- Kelompok yang paling cepat menancapkan paku ke dalam kayu sampai tenggelam di kayu akan menjadi pemenangnya.
Setelah selesai menjelaskan dan mempraktikan permainan tersebut. Guru memastikan kelompok A dan B paham mekanisme permainan tersebut. Jika sudah paham langsung saja guru memberikan aba-aba dan meniup peluit sebagai pertanda bahwa pertandingan tersebut sudah dimulai.
![]() |
Menancapkan Paku | joglosemarnews.com |
Biarkan siswa bersuka-cita mengikuti permainan tersebut. Jika ada yang lucu dan seru guru juga terlibat dalam keseruan, dapat memberikan semangat dan mengekspresikan kegembiraan tersebut. Begitu juga dengan kelompok A dan B. Masing-masing anggotanya dapat saling menyemangati dan mengekspresikan keseruan permainan tersebut.
Di sisi lain guru juga harus jeli jangan sampai ada siswa berlaku curang dan membuat kekacauan. Jika ada tanda-tanda yang tidak baik, guru juga dapat meluruskan dan memberikan peringatan kepada siswa yang bersangkutan. Jika susah dikendalikan, siswa tersebut dapat didiskualifikasi dari permainan. Siswa yang bermasalah tersebut langsung ditindak oleh guru, sebagai contoh dikeluarkan dari kelompoknya.
Tunggu permainan tersebut sampai ada pemenangnya. Permainan ini cukup sederhana hanya berlari, mengambil palu, dan memukulkannya ke paku. Namun jika tidak konsentrasi, terburu-buru, dan panik banyak pukulan palu yang tidak tepat mengenai paku.
Jika sudah ada pemenangnya guru dapat menghentikan permainan ini. Kemudian guru mengumpulkan seluruh siswa. Buatlah sebuah lingkaran, dimana guru berada di tengah lingkaran siswa untuk menyerahkan hadiahnya.
Berikan ucapkan selamat kepada kelompok yang berhasil memenangkan permainan tersebut. Jika guru memiliki hadiah, silahkan diberikan di depan masing-masing kelompok. Hadiah yang baik jumlahnya banyak sehingga anggota kelompok tersebut semua mendapatkan bagian.
Contoh hadiah yang banyak jumlahnya adalah permen. Permen tersebut isinya dapat dinikmati oleh seluruh anggota kelompok. Selain permen masih banyak lagi hadiah-hadiah lainnya yang dapat dipergunakan guru untuk mengapresiasi siswa.
Walaupun permainan sudah selesai, akan tetapi guru dapat menyampaikan poin-poin ataupun nilai-nilai penting yang terkandung dalam permainan tersebut. Nilai-nilai atau hikmah yang dapat diambil siswa dari permainan “Maraton Paku” adalah:
- Kerjasama: masing-masing anggota saling membantu untuk menyelesaikan permainan
- Konsentrasi: butuh konsentrasi yang baik dari siswa untuk menyelesaikan permainan, mulai dari berlari, mengambil palu, dan memukulkannya harus tepat
- Kesabaran: butuh beberapa pukulan dari masing-masing anggota untuk membenamkan paku tersebut
- Mental juara: penuh semangat untuk serius menjalankan perannya masing-masing dalam permainan tersebut
- Keikhlasan: jika tim kita tidak menang (tidak menjadi juara) seluruh anggota saling mengerti dan tidak saling menyalahkan atas kegagalan tersebut.
Setelah guru menyampaikan nilai-nilai yang terkandung dalam permainan tersebut. Guru dapat menutup permainan tersebut dan mengajak seluruh siswa untuk kembali beraktivitas atau pulang.
Selamat mempraktekan ya Bapak/Ibu Guru. Semoga menyenangkan.
Selamat mempraktekan ya Bapak/Ibu Guru. Semoga menyenangkan.