Faktor-faktor Yang Menyebabkan Terjadinya Penjajahan di Indonesia - Part 1
diguditu.com kali ini akan merangkum materi Sejarah SMP mengenai sejarah penjajahan di Indonesia.
Tujuan pembelajaran ini:
Penjajahan atau kolonialisme merupakan suatu sistem dimana suatu negara menguasai rakyat dan sumber daya negara lain akan tetapi masih berhubungan dengan negara asal. Negara kolonialisme yang pertama adalah Inggris dan Spanyol.
Tujuan pembelajaran ini:
- Kalian dapat memahami faktor-faktor penyebab terjadinya Penjajahan di Indonesia.
- Mengetahui tokoh-tokoh penting penjajahan di Indonesia
A. Penyebab Terjadinya Penjajahan di Indonesia
Terdapat sejumlah faktor yang menyebabkan bangsa asing menjajah Indonesia. Faktor-faktor ini dapat dibedakan menjadi dua, yaitu faktor pendorong dan faktor penarik. Untuk memahaminya lebih dalam mari kita bahas satu persatu:1. Faktor Pendorong Terjadinya Penjajahan
Faktor pendorong adalah faktor yang menyebabkan bangsa asing ingin datang dan menguasai Indonesia.Penjajahan atau kolonialisme merupakan suatu sistem dimana suatu negara menguasai rakyat dan sumber daya negara lain akan tetapi masih berhubungan dengan negara asal. Negara kolonialisme yang pertama adalah Inggris dan Spanyol.
Faktor-faktor tersebut antara lain sebagai berikut:
Faktor-faktor tersebut antara lain sebagai berikut:
Untuk memahami negara-negara mana saja yang berhasil penjajah Indonesia, berikut penjelasannya:
Portugis terlebih dahulu menguasai Malaka (sekarang semenanjung Malaysia) tahun 1511. Dari Malaka, Portugis berlayar ke Maluku di tahun 1512.
Kedatangan Portugis untuk berdagang pala dan cengkeh mulanya disambut baik oleh Kerajaan Ternate. Pada tahun 1522, Kerajaan Ternate membentuk aliansi dengan Portugis. Portugis mendirikan benteng dengan dalih untuk menghindari serangan dari lawan Kerajaan Ternate, yaitu Kerajaan Tidore.
Alfonso de Albuquerque lahir pada tahun 1453, Ia merupakan pejabat pemerintah Portugis yang berhasil membawa armadanya masuk wilayah Asia Tenggara untuk melakukan perdagangan. Komoditas perdagangan yang dicari adalah pala dan cengkeh.
Selain pala dan cengkeh rempah-rempah yang diburu oleh orang Eropa lainnya yaitu lada, kayu manis, vanili, jahe, dan kunyit. Rempah-rempah ini sangat mahal harganya di Eropa karena kalangan kerajaan saja yang dapat mengkonsumsinya.
Kerajaan Tidore meminta bantuan Spanyol untuk menghadapi Kerajaan Ternate yang mendapat bantuan dari Portugis. Spanyol dan Portugis bersaing karena keduanya ingin dapat menguasai perdagangan rempah-rempah di Maluku.
Kerajaan Tidore atau Kesultanan Tidore berdiri sejak tahun 1081 yang dipimpin oleh Kolano Syahjati (Muhammad Nakil). Wilayah Tidore mencakup Pulau Sulawesi sampai dengan Pulau Irian Jaya. Namun terpecah setelah kesultanan Ternate berdiri pada tahun 1257. Kesultanan Ternate dan Tidore terjadi perang saudara akibat politik adu domba Portugis dan Spanyol.
Persaingan ini selesai dengan disepakatinya Perjanjian Saragosa antara Spanyol dan Portugis. Berdasarkan perjanjian ini, Spanyol harus meninggalkan Maluku dan melakukan perdagangan di Filipina, sementara Portugis tetap tinggal di Maluku.
Perjanjian Saragosa ditandatangani pada tanggal 22 April 1529 antara Spanyol dan Portugis.
Sikap bangsa Portugis di Maluku ternyata semakin sewenang-wenang. Portugis semakin memonopoli perdagangan, ikut campur pada urusan kerajaan, dan menyebarkan agama Nasrani.
Tahun 1533, Sultan Ternate menyerukan perlawanan untuk mengusir Portugis. Sultan Khairun dari Ternate adalah salah satu tokoh yang gencar melawan Portugis. Untuk menyelesaikan pertentangan, Portugis dan Sultan Khairun mengadakan perjanjian damai. Namun, perjanjian damai ini diingkari oleh Portugis dengan membunuh Sultan Khairun.
Kerajaan Ternate atau Kesultanan Ternate berdiri sejak tahun 1257, dipimpin oleh Sultan Momole Ciko dengan gelar Baab Mashur Malamo. Wilayah Kesultanan Ternate membentang dari Pulau Sulawesi sampai Irian Jaya.
Rakyat Maluku kemudian bangkit bersatu menentang Portugis di bawah pimpinan pengganti Sultan Khairun, yaitu Sultan Baabullah. Pada tahun 1575 Portugis berhasil dikalahkan. Mereka dipukul mundur hingga ke Pulau Timor.
Belanda mulai memasuki wilayah Indonesia pada tahun 1596, kemudian mulai menguasai Maluku. Di tahun 1599 Belanda menyingkirkan Portugis dari Ambon. Bangsa Portugis kemudian menyingkir dari Hindia Timur berdasarkan kesepakatan Lisabon antara Kerajaan Belanda dan Kerajaan Portugal tahun 1859.
- Berlangsungnya zaman renaissance atau zaman pencerahan di Eropa, sejak abad ke-14 hingga ke-17. Pada zaman Renaisans, ilmu pengetahuan baru berkembang pesat, termasuk dalam bidang sains, geografi, dan teknologi maritim.
- Hasil penemuan baru di bidang teknologi maritim antara Iain penyempurnaan kompas, teleskop, peta dunia, dan caravel (perahu cepat berukuran kecil yang mudah digunakan dalam penjelajahan samudra).
- Berkembangnya Teori Heliosentris dari Nicolaus.
- Copernicus dan didukung oleh Galileo Galilei. Teori Heliosentris menyatakan bahwa bumi berbentuk bulat seperti bola. Bangsa Eropa lantas berlomba-lomba melakukan penjelajahan samudra untuk membuktikan kebenaran teori ini.
- Jatuhnya Konstantinopel ke tangan Turki Ottoman tahun 1453. Konstantinopel yang berada di Laut Tengah dulunya adalah pusat pemerintahan Romawi Timur.
- Laut Tengah menjadi pusat perdagangan antara bangsa Barat (Eropa) dengan bangsa Timur. Salah satu barang yang diperdagangkan adalah rempah rempah.
- Setelah Konstantinopel direbut oleh Turki Ottoman, akses bangsa Eropa memperoleh rempah rempah menjadi sulit dan mahal. Oleh karena itu, mereka berusaha mencari daerah baru penghasil rempah-rempah.
- Semangat bangsa Eropa untuk mewujudkan misi Gold, Glory, Gospel (3G). Gold berarti emas, artinya ambisi untuk mencari kekayaan bagi bangsa Eropa di dunia baru. Glory artinya mencari kemuliaan dalam bidang sosial dan politik. Salah satu caranya melalui penaklukkan wilayah baru. Gospel adalah misi untuk menyebarkan ajaran nasrani ke dunia baru.
Faktor Penarik Terjadinya Penjajahan
Faktor penarik adalah faktor yang memungkinkan bangsa asing masuk dan menguasai wilayah Indonesia.Faktor-faktor tersebut antara lain sebagai berikut:
- Kekayaan alam yang dimiliki wilayah Indonesia, khususnya berupa rempah-rempah. Rempah-rempah adalah barang dagangan yang mahal bagi bangsa Eropa. Tidaklah mengherankan, begitu menemukan sumber rempah-rempah di Indonesia, bangsa Eropa menjadikan wilayah negara kita sebagai tujuan penaklukan.
- Terbukanya hubungan perdagangan. Letak wilayah Indonesia yang strategis sangat mendukung untUk dijadikan pusat perdagangan internasional. Kebanyakan rakyat dan kerajaan di Nusantara jug bersifat ramah dan menyambut baik kedatangan bangsa asing. Keramahan ini memungkinkan bangs asing, yang awalnya hanya berniat berdagang, menjadi lebih mudah menguasai Indonesia.
- Masih kurangnya rasa persatuan dan kesatuan. Pada masa lalu wilayah Indonesia secara umum masih disebut Nusantara. Nusantara terdiri dari banyak kerajaan yang masing-masing masih bercorak kedaerahan.
- Akibatnya, bangsa asing dapat mengadu domba antara satu daerah dan daerah lain dengan mudah. Perpecahan antar daerah yang terjadi menguntungkan penjajah sehingga dapat menguasai Indonesia.
B. Penjajahan Bangsa Eropa di Indonesia
Banyak sekali negara-negara Eropa yang ingin menguasai Indonesia sebelum 6 negara ini menjajah di wilayah Indonesia. Salah satu penyebab kegagalan mereka yaitu adalah armada yang tidak cukup sehingga tidak mencapai wilayah Indonesia.Untuk memahami negara-negara mana saja yang berhasil penjajah Indonesia, berikut penjelasannya:
I. Penjajahan Portugis (1509 - 1595)
Bangsa Portugis adalah bangsa asing yang pertama kali datang ke Nusantara. Mereka masuk ke wilayah Asia Tenggara pada tahun 1509 melalui jalur laut untuk berdagang.Portugis terlebih dahulu menguasai Malaka (sekarang semenanjung Malaysia) tahun 1511. Dari Malaka, Portugis berlayar ke Maluku di tahun 1512.
Kedatangan Portugis untuk berdagang pala dan cengkeh mulanya disambut baik oleh Kerajaan Ternate. Pada tahun 1522, Kerajaan Ternate membentuk aliansi dengan Portugis. Portugis mendirikan benteng dengan dalih untuk menghindari serangan dari lawan Kerajaan Ternate, yaitu Kerajaan Tidore.
Alfonso de Albuquerque lahir pada tahun 1453, Ia merupakan pejabat pemerintah Portugis yang berhasil membawa armadanya masuk wilayah Asia Tenggara untuk melakukan perdagangan. Komoditas perdagangan yang dicari adalah pala dan cengkeh.
Selain pala dan cengkeh rempah-rempah yang diburu oleh orang Eropa lainnya yaitu lada, kayu manis, vanili, jahe, dan kunyit. Rempah-rempah ini sangat mahal harganya di Eropa karena kalangan kerajaan saja yang dapat mengkonsumsinya.
2. Penjajah Spanyol (1521 - 1692)
Spanyol tiba di Maluku pada tahun 1521. Spanyol disambut baik oleh Kerajaan Tidore. Sebagai imbalannya, Spanyol diperbolehkan mendirikan benteng dan memonopoli perdagangan.Kerajaan Tidore meminta bantuan Spanyol untuk menghadapi Kerajaan Ternate yang mendapat bantuan dari Portugis. Spanyol dan Portugis bersaing karena keduanya ingin dapat menguasai perdagangan rempah-rempah di Maluku.
![]() |
Lukisan Sultan Saifuddin | Kompas.com |
Kerajaan Tidore atau Kesultanan Tidore berdiri sejak tahun 1081 yang dipimpin oleh Kolano Syahjati (Muhammad Nakil). Wilayah Tidore mencakup Pulau Sulawesi sampai dengan Pulau Irian Jaya. Namun terpecah setelah kesultanan Ternate berdiri pada tahun 1257. Kesultanan Ternate dan Tidore terjadi perang saudara akibat politik adu domba Portugis dan Spanyol.
Persaingan ini selesai dengan disepakatinya Perjanjian Saragosa antara Spanyol dan Portugis. Berdasarkan perjanjian ini, Spanyol harus meninggalkan Maluku dan melakukan perdagangan di Filipina, sementara Portugis tetap tinggal di Maluku.
Perjanjian Saragosa ditandatangani pada tanggal 22 April 1529 antara Spanyol dan Portugis.
Isi dari perjanjian Saragosa adalah:
- Spanyol harus meninggalkan Maluku dan memusatkan kegiatan perdagangan di Filipina.
- Portugis tetap melakukan perdagangan di Maluku.
Sikap bangsa Portugis di Maluku ternyata semakin sewenang-wenang. Portugis semakin memonopoli perdagangan, ikut campur pada urusan kerajaan, dan menyebarkan agama Nasrani.
Tahun 1533, Sultan Ternate menyerukan perlawanan untuk mengusir Portugis. Sultan Khairun dari Ternate adalah salah satu tokoh yang gencar melawan Portugis. Untuk menyelesaikan pertentangan, Portugis dan Sultan Khairun mengadakan perjanjian damai. Namun, perjanjian damai ini diingkari oleh Portugis dengan membunuh Sultan Khairun.
Kerajaan Ternate atau Kesultanan Ternate berdiri sejak tahun 1257, dipimpin oleh Sultan Momole Ciko dengan gelar Baab Mashur Malamo. Wilayah Kesultanan Ternate membentang dari Pulau Sulawesi sampai Irian Jaya.
Rakyat Maluku kemudian bangkit bersatu menentang Portugis di bawah pimpinan pengganti Sultan Khairun, yaitu Sultan Baabullah. Pada tahun 1575 Portugis berhasil dikalahkan. Mereka dipukul mundur hingga ke Pulau Timor.
Belanda mulai memasuki wilayah Indonesia pada tahun 1596, kemudian mulai menguasai Maluku. Di tahun 1599 Belanda menyingkirkan Portugis dari Ambon. Bangsa Portugis kemudian menyingkir dari Hindia Timur berdasarkan kesepakatan Lisabon antara Kerajaan Belanda dan Kerajaan Portugal tahun 1859.
...materi berlanjut...