Belajar Menyenangkan dan Menyenangkan Dengan Menggunakan Koin

Belajar yang efektif bukan seberapa lama guru menyampaikan materi pelajaran, akan tetapi seberapa efektif siswa mencerna materi pelajaran yang disampaikan oleh guru.

Pertanyaannya adalah agar siswa belajar efektif harus bahaimana? Tentunya dengan menggunakan metode belajar yang tepat.

Ilustrasi Kegiatan Belajar Mengajar

Untuk mendapatkan metode belajar yang tepat kita tidak bisa menggunakan asumsi kita sebagai seorang pendidik. Kita harus menggunakan analisa terlebih dahulu terhadap siswa yang kita hadapi.

Setiap tahun siswa yang kita hadapi mengalami perubahan, mulai dari latar belakang ekonomi sampai dengan masuk generasi seperti apa dia.

Generasi tersebut masuk ke dalam generasi milenial atau generasi Z. Perbedaan generasi tersebut akan membawa karakter tersendiri. 

Guru sebagai manager di kelas harus mengalokasikan sumber daya yang dimilikinya dengan tepat, mulai dari materi pelajaran, sampai dengan strategi kita untuk mencapai KBM (Kegiatan Belajar Mengajar) yang efektif dan efisien.

Apakah saat ini masih mengejar materi dan angka-angka saja. Pastinya zaman sudah berubah, bukan lagi angka-angka akan tetapi kualitas pemahaman yang tercermin dari ahlak yang baik dari siswa yang bersangkutan.

Tidak dapat dipungkiri sistem pendidikan di Indonesia sedang bertransformasi menuju yang lebih baik lagi. Untuk menyambut itu kita harus menjadi agen of change dari diri kita sendiri. 

Kapan hal tersebut harus dimulai, jawabannya adalah saat ini juga. Jangan menunggu waktu berlalu inilah kesempatan kita untuk memberikan pendidikan terbaik kepada para siswa yang kita ajar.

Langkah-langkah yang dapat kita tempuh untuk mencapai target pendidikan tersebut yaitu dengan merubah metode pengajaran yang sudah sekian lama kita lakukan.



Koin sebagai alat bantu belajar
Metode mengajar yang sudah sekian lama kita kenal adalah metode presentasi. Materi pelajaran kita sampaikan dengan cara mempresentasikan di depan kelas, kemudian kita kombinasikan dengan metode diskusi.

Pada umumnya hampir setiap mata pelajaran metode ini yang paling laris-manis kita gunakan. Tidak dapat dipungkiri bahwa metode ini yang paling mudah dilakukan.

Saatnya metode ini kita modifikasi dengan tools atau alat-alat pendukung agar memotivasi siswa belajar lebih giat dan semangat.

Kali ini kami akan membahas mengenai metode belajar denga menggunakan koin. Koin yang dipakai jenisnya apa saja, mulai dari koin uang receh pecahan Rp 1.000,- atau koin mainan.

Koin ini dapat dijadikan parameter keberhasilan siswa saat belajar. Koin ini akan diberikan kepada siswa yang mampu menjawab atau mendiskusikan materi pelajaran dengan baik dan benar.

Langkah-langkah yang harus kita persiapkan yaitu membeli koin dengan jumlah yang cucup untuk siswa yang kita ajar. Jumlahnya bisa puluhan atau ratusan, disesuaikan dengan kebutuhan Anda.

Setelah kita mendapatkan koin tersebut kita siapkan materi pelajaran yang akan diberikan kepada siswa. Sebaiknya materi pelajaran tersebut kita kelompokan mana teori dan mana pertanyaan.

Untuk memudahkan pelajaran kita sebaiknya menyiapkan tori kemudian kita susul dengan beberapa pertanyaan yang berhubungan dengan materi yang bersangkutan.

Jika bahan ajar sudah siap dan koin pun sudah lengkap. Kita sebaiknya membagi kelompok sisiwa yang ada di kelas. Contoh jika siswa di kelas jumlahnya ada 20 maka kita bagi menjadi 4 kelompok.

Masing-masing kelompok terdiri dari 1 ketua dan 4 anggota. 4 anggota ini akan dipilih siapa yang menjadi notulen yang mencatat setiap teori atau pertanyaan yang diberikan.

Siswa yang aktif mendapatkan koin

Tugas dari ketua kelompok yaitu menjadi pimpinan saat kegiatan belajar berjalan, ia bisa mewakili kelompoknya untuk menjawab atau menjadi pimpinan saat harus melakukan praktik.

Agar pelajaran menjadi seru dan menantang, kelompok tersebut perlu diberi nama yang berhubungan dengan materi pelajaran yang akan disampaikan oleh guru.

Contoh ketika mata pelajaran biologi akan membahas binatang unggas, guru dapat mengarahkan kelompok untuk memilih nama-nama unggas yang kita kenal. Contohnya adalah kelompok merpati, kelompok bebek atau lainnya.

Selain diberi nama kelompok, guru juga dapat menginstruksikan masing-masing kelompok untuk membuat yel-yel yang sesuai dengan nama kelompoknya masing-masing.

Contoh kelompok Bebek: Kelompok ini akan mempraktikan yel-yel tertentu sekaligus bunyi "Wek..wek...wek" tentunya jika kelompoknya kompak ini akan menambah keseruan belajar.

Begitu juga dengan kelompok lain, guru dapat memberikan waktu selama 15 menit untuk mempersiapkan kelompoknya masing-masing lengkap dari nama kelompok sampai dengan yel-yel nya.

Tahap selanjutnya guru dapat membagi tempat duduk agar mengelompok sesuai dengan kelompoknya masing-masing. Yaitu 2 kelompok di depan dan 2 kelompok di belakang.

Atau kita juga bisa membuat kelompok mengelilingi guru. Posisinya kelompok siswa mengelilingi guru, dimana guru berada tepat di tengah kelas.

Saatnya guru memulai materi pelajaran. Sebaiknya untuk menambah keseruan guru mempersilahkan kelompok masing-masing untuk memperkenalkan nama kelompok dan yel-yel nya.

Jika nama kelompok dan yel-yelnya lucu, kompak, dan all out. Pastinya proses pembelajaran akan cair dan seru sekali. Kelompok satu dengan yang lainnya akan saling menyemangati.

Setelah suasananya cair, guru memulai dengan pertanyaan yang membangkitkan semangat kelompok masing-masing. Ingat, pertanyaan ini ada pointnya. 

Jika kelompok menjawab dengan tepat akan diberikan koin. Tetapkan oleh guru berapa koin yang akan diberikan, contoh jika pertanyaanya tepat sekali koin yang diberikan jumlahnya 2, namun jika mendekati hanya diberikan 1 koin saja.

Pembukaan sudah selesai, dilanjutkan dengan materi pelajaran. Langkah-langkah yang dilakukan sama persis seperti saat membuka pelajaran.

Kelompok dengan koin tertinggi pemenangnya

Guru menyampaikan teori, kemudian dilanjutkan dengan beberapa pertanyaan. Pertanyaan yang dijawab dengan tepat oleh salah satu kelompok akan diberikan koin sesuai aturan.

Cara melemparkan pertanyaan dapat diatur oleh guru, apakah siapa cepat dia dapat atau sistem giliran masing-masing kelompok akan mendapatkan pertanyaan. 

Bisa juga guru melemparkan pertanyaan kepada kelompok lain jika jawabannya kurang tepat, atau ingin menguji kemampuan masing-masing kelompok terhadap suatu materi pelajaran.

Proses belajar mengajar dari awal sampai akhir dapat diselesaikan selama waktu yang ditentukan berkisar 1-3 jam, atau bisa lebih.

Pada akhir mata pelajaran akan diketahui kelompok mana yang mendapatkan koin terbanyak dan terendah. Hal ini menunjukan bahwa kelompok yang memiliki koin banyak mereka dapat menjawab dengan tepat.

Hal sebaliknya untuk kelompok yang paling sedikit koinnya ini merupakan kelompok yang dianggap masih memiliki PR dapat proses KBM yang berjalan.

Untuk memantakpan materi pelajaran dan memotivasi masing-masing kelompok. Guru dapat memanggil dua kelompok tertinggi koinnya dengan kelompok yang paling rendah koinnya.

Mereka akan menjelaskan masing-masing kunci kesuksesan atau kelemahannya. Hal ini bukan untuk menjatuhkan kelompok yang lemah, akan tetapi untuk saling transfer pengalaman.

Kelompok yang memiliki koin tertinggi dapat menjelaskan strategi belajar dia mengapa bisa menjawab setiap pertanyaan dengan tepat. Mereka juda dapat sharing catatan yang mereka buat selama mata pelajaran berlangsung.

Untuk kelompok yang memiliki koin tertendah, mereka akan menjelaskan kesulitan mereka selama mengikuti pelajaran. Kelompok ini akan mendapatkan perhatian khusus dari guru mengenai proses belajar mengajarnya.

Perlu dua sisi yaitu sisi guru dan siswa untuk mengevaluasi proses belajar kelompok yang rendah koinnya tersebut. Apakah guru tidak tepat memilih kelompoknya? Apakah metode yang dipakai kurang tepat? Apakah siswa di dalamnya memiliki kemampuan yang kurang?

Hal sebaliknya dari sisi siswa apakah tepat dengan metode tanya jawab dengan koin tersebut? Apakah satu siswa dengan yang lainnya saling mengisi dalam pelajaran tersebut? Apakah posisi duduknya kurang tepat? dan lain-lain.

Jika telah selesai di evaluasi masing-masing kelompok tersebut, guru juga dapat memberikan reward (hadiah) kepada seluruh kelompok berdasarkan urutan yang paling baik.

Jika koin yang diberikan dalam bentuk uang (contoh uang Rp 1.000,-) otomatis kelompok tertinggi akan mendapatkan jumlah uang tertentu, uang tersebut dapat diberikan kepada mereka langsung sebagai traktiran guru terhadap siswa.

Bisa juga uang koin yang telah dikumpulkan tersebut dikembalikan kepada guru. Kemudian guru menggunakannya untuk mata pelajaran yang lain. 

Namun alangkah baiknya jika menggunakan koin uang, guru dapat memberikannya kepada siswa yang bersangkutan. Namun guru mengkoordinir untuk dibelikan kepada barang yang dapat dinikmati oleh seluruh siswa.

Contoh yaitu dibelikan untuk permen dengan jumlah yang mencukupi seluruh siswa di kelas. Selain kita mengapresiasi siswa di kelas, juga dapat menciptakan perasaan satu rasa-satu rasa. Semua siswa kebagian mendapatkan hadiah.

Jika koinnya menggunakan koin mainan, koin ini akan dikembalikan kepada guru. Guru dapat menggunakannya kembali saat mata pelajaran lainnya.

Kembali kepada paragraf sebelumnya kelompok yang memiliki koin tertinggi dapat diberikan hadiah sebagai apresiasi atas prestasi mereka selama mata pelajaran.

Langkah terakhir, setiap kelompok memiliki catatan pelajaran yang ditulis oleh notulen. Guru dapat memberikan instruksi untuk memfotocopy atau membagikan catatan tersebut kepada kelompoknya masing-masing.

Materi ini sebagai bekal setiap siswa selama mata pelajarannya berlangsung. Materi ini dapat dipelajari di rumah atau saat akan menghadapi ujian.

Selain mendapatkan mata pelajaran yang menyenangkan, mereka juga belajar bekerjasama dengan yang lain, berkoordinasi, saling membatu dan dapat menerima kemenangan atau kekalahan.

Guru sebagai manajer di kelas dapat memodifikasi metode koin ini sesuai dengan tingkat pendidikan. Mulai dari SD sampai dengan SMA. Bahkan metode ini juga dapat dipakai di perguruan tinggi.

Selamat mencoba!
Posting Komentar