Memahami Perbedaan Generasi X dan Y
Table of Contents
Berbicara tentang generasi tidak akan habis-habisnya, menarik dan terus mengalami perkembangan. Bahkan di Amerika sudah dibahas klasifikasi generasi diperkirakan sekitar tahun 1980-an. Mengapa klasifikasi penting? Ini merupakan suatu pendekatan untuk menentukan cara (formula) yang tepat untuk menjawab perubahan sosial dan budaya.
![]() |
Foto: Generasi Millennials (www.digitaldaeler.com) |
Pada umumnya mereka yang paling agresif untuk mempelajari perkembangan generasi ini adalah mereka yang bergerak dalam bidang IPTEK dan Dunia Bisnis. Hal ini terjadi karena focus utama mereka adalah perkembangan manusia baik sebagai objek maupun subjek.
Sejauh ini generasi manusia dikelompokan menjadi empat yaitu Baby Boomers, X, Y, dan Z. Mereka dikelompokan berdasarkan tahun kelahiran yang dipadukan dengan perkembangan sosial budaya yang terjadi pada saat itu. Penulis akan mengulas dengan singkat tipe-tipe generasi tersebut dan bagaimana menghadapinya dalam dunia pekerjaan:
Baby Boomers: mereka yang lahir tahun 1940 – 1959. Ciri-ciri dari generasi ini adalah:
- Mereka terlahir setelah perang dunia ke-2, mereka memiliki tingkat kedisiplinan yang tinggi akibat didikan orang tua yang mengalami pahitnya perang.
- Memiliki daya juang dan mental yang kuat, karena pada zaman mereka potensi kehidupan sangat terbatas akibat dampak perang.
- Fokus dan konsisten dalam melakukan suatu hal.
- Pendidikan mereka pada umumnya sekolah menengah, jarang yang berkuliah (kecuali pejabat/ningrat).
- Profesi yang menarik bagi mereka adalah pemerintahan atau bisnis secara warisan.
Cara menghadapi Baby Boomers:
- Mereka pada umumnya orang yang loyal, menyukai karyawan yang loyal. Untuk mendapatkan karir, mereka meyakini bahwa kesuksesan harus dilalui dengan konsisten “step by step“.
- Mereka memiliki mental yang kuat dan tahan terhadap tekanan (under pressure), menyukai mereka yang mental kuat dan tahan banting. Kita harus siap dengan tekanan marah, bahasa yang kasar, dan sifatnya yang dominan.
- Sangat memperhatikan kedisiplinan dan ritme kerja, kita harus membisakan diri untuk disiplin dan konsisten mengikuti aturan yang berlaku.
- Memperhatikan etika, norma dan sejarah. Kita harus lebih sopan dan menunjung tinggi norma yang berlaku.
- Dalam memutuskan suatu hal mereka mempertimbangkan dengan seksama, hal-hal yang terkait dengan keputusan tersebut, sehingga kita harus tahu waktu untuk mendapatkan keputusannya. Apakah harus mengajukan lebih awal atau pada waktu yang lengang.
Generasi X (Gen X): mereka yang lahir tahun 1960 – 1979. Ciri-ciri mereka adalah:
- Merupakan generasi yang pendidikannya sudah mulai baik dan ditandai dengan kehadiran internet.
- Mereka memiliki kedisiplinan yang cukup baik, namun sudah memiliki kebebasan dalam dunia hiburan, musik, seni, dan teknologi.
- Fokus dalam melakukan suatu hal, dan menghargai setiap tahap kerjuangan/karier.
- Memegang etika, sejarah dan norma (namun lebih longgar dari Baby Boomers).
- Banyak yang melanjutkan kuliah, dengan masa penyelesaian pendidikan rata-rata diatas 7 tahun.
- Bidang yang diminati adalah science dan ekonomi.
- Bisnis yang dilakukan lebih inisiatif dan factor keberhasilan adalah secara alami dari pengalaman atau pendidikannya.
- Memperhatikan keseimbangan antara pekerjaan dan keluarga (work life balance).
Cara menghadapi mereka yang masuk ke dalam Gen X adalah:
- Mereka menghargai proses, tanggung jawab kita sebaiknya dilakukan dengan mengikuti prosedur yang telah ditentukan.
- Komunikasi yang terbuka, intent dan menjunjung tinggi musyawarah adalah pilihan yang tepat dalam memutuskan suatu hal.
- Kedisiplinan, menjunjung etika dan norma merupakan point penting yang mereka perhatikan.
- Menyukai mereka yang memiliki mental kuat dan semangat bekerja baik, kita harus siap dengan pressure dan arahan yang tegas.
- Mereka sudah update dengan berbagai informasi melalui membaca, dalam menampilkan data atau strategi sebaiknya diperkuat oleh sumber-sumber yang credible.
- Perhatikan work life balance dalam bekerja, hindari membuat jadwal meeting atau pertemuan diluar jam kerja atau mendadak.
Generasi Y (Gen Y – Millennial): mereka yang lahir tahun 1980 – 1999. Kalau bicara generasi ini, saya serasa lagi ngomongin diri sendiri nich. Ciri-cirinya adalah sebagai berikut:
- Pendidikan merupakan salah satu syarat untuk menuju kesuksesan, dapat dilihat dari banyaknya lulusan S1 dan S1 baik dalam maupun luar negeri.
- Mereka adalah generasi yang melek dengan IT dan Social Media. Sehingga mereka dapat mudah up to date dengan informasi yang berkembang saat ini.
- Tingkat kedisiplinan sudah mulai luntur dan kurang menghargai proses. Mereka lebih focus kepada hasil.
- Untuk mendapatkan kesuksesan mereka berani mengambil resiko berpindah-pindah pekerjaan.
- Etika, budaya, dan norma-norma merupakan hal yang kurang menaik, mereka lebih tertatik kepada lifestyle dan IPTEK.
- Pendidikan ditempuh dengan cepat, rata-rata S1 ditempuh hanya dalam waktu 3-4 tahun.
- Jurusan yang menarik adalah entrepreneurship, marketing, journalism, dan electronic media.
- Kurang memperhatikan work life balance, mereka lebih focus kepada target yang ingin dicapai/diselesaikan.
Cara menghadapi mereka dalam pekerjaan adalah:
- Mereka adalah generasi yang terlahir dari keluarga sibuk, mereka butuh perhatian. Dalam memutuskan sesuatu mereka cenderung to the point dan tidak mau ribet. Perlu perhatian khusus mengenai prosedur dan role yang benar sehingga tidak salah persepsi dan salah mengambil keputusan.
- Membuat suasana nyaman, transfaran, dan simple (to the point). Jangan sakit hati dan berharap banyak kepada mereka mengenai etika, norma, kedisiplinan dan penghargaam (mereka cenderung cuek-bebek).
- Terbuka terhadap ide atau gagasan mereka. Karena mereka update mengenai situasi yang berkembang saat ini mulai dari lifestyle, selebriti, politik sampai dengan penemuan baru. Informasi mereka diperoleh dari internet dan social media yang menjadi teman kesehariannya.
- Dalam memberikan tugas kita lebih focus kepada hasil, karena mereka dapat menyelesaikannya sesuai dengan cara mereka sendiri.
- Millennial cenderung individualis, untuk mendapatkan hasil yang maksimal perlu adanya suatu media untuk memfasilitasi mereka agar berkolaborasi (kerjasama team).
Generasi Z (Gen Z): mereka yang lahir tahun 2000 – saat ini. Nah kalau ini bicara generasi anak saya. Ciri-cirinya adalah:
- Merupakan generasi A Mobile yaitu teknologi yang dapat di bawa kemana-mana (Gadget/Smartphone).
- Generasi yang dipengahuri oleh teknologi mutakhir: online shop, TV cable, online social media, online games, berbagai jenis aplikasi.
- Generasi yang multi tasking: sekolah, kursus, internet, social media, foto, video, e-mail dan lain-lain merupakan kegiatan yang harus dilewatinya setiap hari.
- Pendidikan mereka mengarah kepada business management, psychology, dan entrepreneurship.
- Pendidikan terkait dengan perkembangan moral, etika, dan norma-norma menjadi focus untuk Gen Z ini.
Karena kondisi mereka adalah anak-anak, kita sebagai orang tua (dimana tidak ada sekolah/lembaga yang mengeluarkan sertifikat “Orang Tua Baik dan Berhasil“) berdasarkan pengamatan dan pangalaman saya sendiri, langkah-langkah sederhana untuk menghadapi Gen Z ini adalah:
- Orang tua dalah suri tauladan yang baik, mulailah dari diri kita untuk menjadi teladan bagi mereka dalam bersikap dan berperilaku (memberikan contoh dalam hal beragama, beretika, dan menjalankan norma-norma).
- Karena generasi ini adalah generasi yang terlahir dari kesibukan, kita butuh perhatian khusus untuk mereka. Jangan terlalu sibuk kerja, gadgetnya, mengurus usahanya, organisasinya, dll. Pulanglah peluk, cium, jalan, belajar bersama, beribadah bersama, dll. Itu adalah salah satu cara untuk membentuk kekuatan moral dan spiritual Gen Z.
- Pilihlah sarana dan fasilitas yang tepat: sekolah (pendidikan), kurus, lingkungan sosialnya, gadgenya. Sehingga mereka tidak terjerumus ke dalam dunia kebebasan yang kebablasan di zaman yang serba instant dan transfaran.
- Jangan bosan-bosan untuk belajar terus-menerus dan mencari metode yang tepat agar anak-anak kita menjadi lebih baik lagi.
Pembagian generasi ini tidak berlaku mutlak sebagai acuan untuk menghadapi orang-orang yang ada di sekeliling kita. Mungkin ada Gen X yang sifatnya seperti Gen Y, atau mungkin Gen Y yang mirip Gen X. Bahkan mungkin saja ada Gen Y arena ego dan tidak mau belajar sifatnya seperti Gen Z (tua itu sudah pasti berumur, namun dewasa belum tentu tua). Kesuksesan pemahaman anda terletak kepada tingkat kepekaan anda sendiri.
Posting Komentar